Djakarta Tempo Doeloe
Daripada boeka-boeka sitoes jang isinja tidak keroean, lebi baek yek boeka-boeka blog ini sadja.
Batavia ada satoe nama jang dibriken pemerentah VOC boeat seboet kota Jakarta di djeman doeloe. Ini kota ada diberdiriken oleh Jan Pieterszoon Coen jang itoe koetika ada bertjokol di krosi gouverneur-generaal. Ia inilah jang kapalaken peperangan boeat reboet Djajakarta pada tahon 1619. Moelahnja dia kapengen seboet ini kota dengen nama Nieuw Hoorn (Hoorn Baroe), swatoe nama jang terambil dari nama tempat dimana dia, Jan Pieterszoon Coen, ada terlahir, jaitoelah kota Hoorn di negeri Olanda. Tapi itoe voorstel (oesoel) ternjata tida ditrima oleh Raad van Indiƫ (Dewan Hindia), jang laloe tetap namaken ini kota sebagi Batavia. Ini nama dipake teroes sedari tahon 1619 hingga tahon 1942, sampe kamoedian diganti oleh pemerentah Japan sebagi Djakarta.
*disoenting dari koran "Pembrita Betawi" editie Djoemahat 27 Januari 1888
Pelabuhan Tanjung Priok, 1935
Gereja Sion - kalau tidak salah - dulu dibangun sama orang-orang Portugis di tahun 1695.
Sampai sekarang masih ada dan tercatat sebagai bangunan tertua di Jakarta yang masih difungsikan menurut fungsi aslinya.
Koningsplein di 1935, kemudian disebut lapangan Ikada. Sekarang: lapangan Merdeka tempat atau lokasi Monas berdiri.