Djogdja Tempo Doeloe - SEKOLAH UNTUK BANGSA JAWA DI YOGYAKARTA TEMPO DULU
Foto berikut ini adalah gambaran kelas awal (kelas 1) atau eerste klas dari Sekolah Jawa di Yogyakarta (sayang alamat kampusnya tidak jelas). Kelas ini salah satunya mengajarkan bahasa Belanda bagi murid-muridnya. Bahkan bahasa pengantarnya juga menggunakan bahasa Belanda.
Sekolah yang terpampang dalam foto ini didirikan dan diselenggarakan oleh sebuah organisasi suster-suster dari Kongregasi Suster Fransiscan. Kongregasi ini didirikan di Veghel, Belanda pada 24 Juni 1844 oleh Pastor Bernardinus van Miert bersama kemenakannya bernama Suster Theresia van Miert. Organisasi ini akhirnya berkembang dan melebarkan sayapnya sampai di Indonesia pada tahun 1906. Organisasi ini kecuali bergerak dalam bidang penyebaran agama Katolik, juga menyelenggarakan pendidikan seperti sekolah yang terpampang dalam foto. Selain itu juga membuka pelayanan atau pemeliharaan anak-anak yatim piatu.
Jika diperhatikan, dalam foto ini terlihat bahwa alat peraga untuk pengajaran sudah dibuat demikian maju (untuk ukuran waktu itu). Suasana kelas juga tampak bersih dan cukup rapi. Bangku atau meja kayunya juga kelihatan kokoh di samping dilengkapi juga dengan tempat pensil ,penggaris, dan botol tinta pada bagian permukaan bangkunya.
Anak-anak putri yang bersekolah di kelas itu juga masih dengan dandanan ala tempo doeloe (dengan kebaya dan rambut digelung). Belum ada model rambut di- blow, keriting, wig, dikliwir, atau bahkan rebonding. Guru yang berdiri di depan kelas jelas kelihatan sebagai seorang suster (dari Kongregasi Fransiskan).
Jika kita tengok perjalanan pendidikan di Indonesia jelas tidak bisa dilupakan bagaimana peranan dan jasa organisasi-organisasi swasta dalam mendirikan dan menyelenggarakan pendidikan di tanah air kala itu. Bahkan dalam perkembangan selanjutnya banyak sekolah swasta yang mutu pendidikannya melampaui sekolah-sekolah negeri.
a sartono k
sumber: Europese Bibliotheek-Zaltbommel, 1970, Nederlandsch-Indie in Oude Ansichten, Nederland
