Djogdja Tempo Doeloe - DAPUR MEWAH DI MASA LALU
Konon orang kaya bisa dilihat bukan hanya dari penampilannya, rumahnya, kendaraannya, perhiasannya, apa yang dimakannya, namun juga bisa dilihat dari dapur miliknya. Dapur atau tempat memasak dalam sebuah rumah tangga umumnya memang terletak di bagian belakang dari sebuah bangunan yang dinamakan rumah. Artinya, dapur bukan merupakan fasilitas yang digunakan untuk menerima orang lain di luar keluarga. Dapur lebih bersifat privat atau tertutup bagi orang lain.
Gambar di atas menunjukkan sebuah ruang dapur milik seorang Belanda yang dalam lafal inlander sering disapa sebagai tuan ataupun menir (mijnheer). Pada masa lalu dapur dengan tampilan semacam itu adalah sangat umum bagi rumah-rumah tangga Belanda. Dapur semacam itu sudah termasuk dapur yang mewah di kala itu.
Tungku (luweng) yang kokoh dengan bahan bangunannya berupa batu bata dan spesi dari adonan pasir, bata merah, dan gamping merupakan tungku yang mewah. Mata tungku yang lebih dari dua lubang juga menunjukkan kemewahan itu. Mengapa ? Karena tungku dengan lebih dari dua lubang menunjukkan tingkat kesibukan atau frekuensi memasak yang banyak. Kecuali frekuensi yang banyak, tungku dengan lebih dari dua lubang juga menunjukkan macam masakan yang juga lebih dari dua macam. Tungku yang lebih dari dua lubang juga menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar (kayunya) juga cukup banyak. Banyaknya bahan bakar kayu yang digunakan juga menunjukkan bahwa pemilik dapur tersebut memiliki uang atau persediaan bahan bakar dalam jumlah yang banyak.
Foto (gambar) tersebut juga menunjukkan beberapa orang yang terlibat langsung dengan urusan dapur. Mulai dari jurumasak (koki), jongos (pesuruh), dan tukang kebon (jurutaman). Bagi rumah tangga biasa (inlander) hal demikian tidak mungkin dapat dimiliki di zaman itu kecuali oleh inlander ningrat atau bangsawan.
Dapur mewah semacam gambar di atas dapat ditemukan pada rumah-rumah tangga Belanda di masa lalu di manapun mereka tinggal, termasuk di Yogyakarta. Kini, dapur luas dengan perabotan mewah mungkin dapat ditemukan di banyak rumah tangga di mana pun. Akan tetapi dapur mewah semacam itu belum tentu dilengkapi dengan koki sendiri, jongos sendiri, dan tukang kebon sendiri (sekalipun memang ada yang demikian atau bahkan lebih).