Minggu, 17 Juli 2011

Djogdja Tempo Doeloe - JALAN NGABEAN 1886

Di Yogya ada satu stasiun kereta api yang dikenal dengan nama Ngabean. Dikawasan stasiun itu kemudian dikenal dengan sebutan jalan Ngabean. Stasiun Ngabean ini, jalur kereta api Yogya-Bantul. Jadi, disepanjang Yogya-Bantul ada rel kereta api yang melintang. Namun, jalur kereta api Yogya-Bantul kini sudah tidak ada.

Meski jalur kereta apinya sudah tidak ada, tetapi stasiun kereta apinya masih tegak berdiri. Dan dipelihara sebagai heritage. Tentu, suasana Ngabean dulu, setidaknya tahun 1886 seperti tampak dalam foto ini, pastilah sudah berbeda jauh dengan situasi sekarang. Sampai akhir tahaun 1960-an, kereta api Yogya-Bantul masih jalan. Bahkan, awal tahun 1970-an stasiun Ngabean masih berfungsi. Disekitar stasiun Ngaeban, dulu, dikenal sebagai toko alat-alat sepeda, sehingga kapan hendak mencari perlengkapan sepeda, yang dirujuk jalan Ngabean.

Setelah tidak berfungsi stasiun Ngabean dipergunakan sebagai tempat parkir kendaraan wisatawan yang hendak ke Kraton. Namun rupanya, karena jaraknya sedikit jauh, sehingga wisatawan yang busnya diparkir di Ngabean harus jalan kaki, maka stasiun Ngabean sepi. Sangat jarang ada bus wisatawan yang diparkir di Ngabean. Lebih memilih parkir di alun-alun utara.

Pastilah, bangunan stasiun Ngabean yang sekarang sudah berbeda dengan Ngabean yang dulu. Paling tidak, warna catnya juga sudah berubah. Tetapi, upaya untuk menjaga agar bangunan tidak (di)hancur(kan), merupakan sikap budaya yang perlu dihargai. Dari bangunan stasiun Ngabean, imajinasi mengenai masa lalu bisa dibangun.

Sekarang, bangunan kios-kios yang dulunya ada ditepi jalan dan berada diluar stasiun Ngabean dipindah kedalam. Bangunan tembok yang mengelilingi stasiun Ngabean juga sudah dibuka, sehingga seluruh bangunan yang ada di area stasiun Ngabean bisa dilihat dari luar. Pengganti tembok pagar dibuat taman, sehingga menjadi kelihatan bersih. Diantara taman sebagai pagar area Ngabean, bangunan satisun Ngabean masih tegak berdiri dan bisa dilihat dari luar. Orang yang lewat bisa melihat bangunan stasiun Ngabean.

Kini, yang dulu dikenal dengan nama jalan Ngabean, telah berganti menjadi jalan KH. Wachid Hasyim: jalur jalannya memanjang dari area stasiun Ngaeban kearah selatan sampai pojok beteng selatan.

Foto jalan Ngabean tahun 1886 dengan foto Ngabean atau jalan KH. Wachid Hasyim tahun 2010 bisa dilihat dan saling diperbadingkan.

Ons Untoro