Minggu, 17 Juli 2011

Djogdja Tempo Doeloe

SIARAN PELANTIKAN SULTAN HAMENGKU BUWANA IX

SIARAN PELANTIKAN SULTAN HAMENGKU BUWANA IXPelantikan Sultan Hamengku Buwana IX menjadi raja Yogyakarta merupakan peristiwa akbar. Sama seperti pelantikan raja-raja yang lain di belahan bumi Nusantara. Untuk keperluan itu semua orang yang terlibat kegiatan di dalam Keraton Yogyakarta diwajibkan mengenakan busana tradisional Jawa, khususnya busana Jawa gaya Yogyakarta (Mataraman). Tidak terkecuali para insan pers waktu itu. Untuk dapat meliput acara pelantikan Sultan Hamengku Buwana IX menjadi raja Kasultanan Yogyakarta tanggal 18 Maret 1940, insan-insan pers pun mengenakan busana tradisional Jawa. Hal ini sebagai bentuk penghormatan pada sultan dan keraton serta masyarakat Yogyakarta.

Dalam gambar berikut terlihat seorang penyiar radio tengah melakukan siaran langsung tentang upacara pelantikan Sultan Hamengku Buwana IX. Penyiar tersebut didampingi seroang abdi dalem Keraton Yogyakarta yang juga mengenakan busana tradisional Jawa. Barangkali gambar tersebut juga menegaskan tentang makna dari pepatah Jawa negara mawa tata desa mawa cara yang artinya adalah setiap bangsa, negara, atau komunitas mempunyai tatacara atau aturan hidupnya sendiri-sendiri.

a.sartono

Sumber: M.P. van Bruggen, R.S. Wassing, dkk., 1998, Djokdja en Solo, Nederland: Asia Major.