Minggu, 17 Juli 2011

Djogdja Tempo Doeloe - STASIOEN LEMPOEJANGAN 1887

Selain Stasiun Tugu, di Yogya ada juga Stasiun Lempuyangan. Dulu, ditulis dengan ejaan lama: Stasioen Lempoejangan. Jarak antara Stasiun Tugu dan Lempuyangan hanya sekitar 1 Km, atau mungkin malah tidak sampai. Stasiun Lempuyangan ada di sebelah Timur dan Stasiun Tugu ada disebelah barat.

Foto yang menunjukkan angka tahun 1887, menunjukkan bahwa Stasioen Lempoejangan (sengaja ditulis dengan ejaan lama) usianya sudah lebih dari satu abad. Kereta yang tampak di Stasioen Lempoejangan, untuk sekarang, sudah kelihatan koeno, sehingga malah menjadi menarik.

Sekarag Stasiun Lempuyangan masih berfungsi dan malah sudah direnovasi. Pintu masuk Stasiun Lempuyangan dari arah selatan kelihatan sebagai bangunan baru, sehingga nampak cukup bersih, setidaknya kalau dibandingkan 15 tahun yang lalu, telah memilik penataan yang cukup rapi. Stasiun Lempuyangan dipakai untuk pemberangkatan kereta kelas ekonomi. Sehingga penumpang yang hendak bepergian ke Jakarta misalnya dan menggunakan kereta ekonomi, Stasiun yang dipakai untuk menaiki kereta api di Lempuyangan. Untuk kelas eksektif, menggunakan Stasiun Tugu.

Foto Stasiun Lempuyangan dalam waktu yang berbeda, yakni tahun 1887 dengan tahun 2010, jelas sekali ada perbedaannya. Meski bangunan lama masih dipertahankan, namun kelihatan sudah ada variasi, sehingga tidak kelihatan bangunan lama. Namun, disekitar rel kereta api, kelihatan tidak ada banyak perubahan. Pada foto, perbedaannya adalah jumlah kereta yang menunggu. Pada foto tahun 1887, kereta yang menunggu hanya satu buah. Pada foto tahun 2010, keretanya panjang sehingga rel kereta api kelihatan dipenuhi kereta.

Karena jalur lintas ke timur masih berfungsi, kiranya yang membuat Stasiun Lempuyangan kembali ‘dihidupkan’. Penumpang yang hendak, misalnya, ke Surabaya, atau juga ke Solo, bisa menunggu kereta api di Stasiun Lempuyangan.

Inilah Stasioen Lempoejangan, yang sekarang masih terus difungsikan. Melalui foto Stasioen Lempoejangan tahun 1887, kita bisa berimajinasi mengenai Stasiun ini pada 1 abad lewat yang lalu.

Ons Untoro